Assalaamu'alaikum, Ahlan wa Sahlan bi Hudhurikum...

Sampeyan Muslim???


Sampeyan Muslim??? Koq Masih Ngikut Valentine Day?

Jika dihitung dari tanggal terbit bulletin ini, tanggal 14 Februari sudah tinggal beberapa minggu lagi. Pastinya pasti toko-toko pada banjir dengan waran pink, coklat, atau campuran, nah loh gimana itu?


Sebelum kita mengusut lebih dalam lagi, bagi generasi muslim muslimah diharapkan tidak menutup mata dalam membaca, dan menutup hati dalam melihat, yuk kita renungkan bersama ayat-ayat Allah beserta tuntunannya agar langkah kita benar-benar menjadi cicilan menuju “ Peace ini Paradise” ^_^V

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)

Kalo kata TeBe di soundtrack sinetronya, “ Sampeyan muslim? ngaku islam malah kagak kenal nabi, ngkau islam malah suka pacaran, Ngaku islam masih suka bentak emak, hey…ngaku islam malah pada kagak sholat, sukanya malah berbuat maksiat ……” Supaya lagu Tebe ini tambah mantap bisa ditambah “ Ngaku Islam malah suka ngikut-ngikut doank!” apa itu maksudnya.


Sahabat Muslim yang dirahmati Allah, Jika kita memilih agama kita sebagai pedoman hidup maka resiko apapun dalam setiap langkah kita adalah terus belajar untuk memahami landasan dasar dari perbuatan yang kita lakukan.

Jika tanggal 14 Februari adalah “Hari Kasih Sayang” Bagi manusia dimuka bumi ini, apakah anda sebagai muslim menyetujuinya? Sudah pernah mendengarkah ndak!, jika Kasih Sayang harus kita rayakan pada tanggal itu? Apalagi kalo “kasih sayang” itu kita tujukan untuk seorang kekasih, belum nikah, udah cuwil2… (bahasa apa itu?)

Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh orang-orang Barat yang biasa dalam selebaran-selebaran took roti atau coklat disebut dengan “Valentine Day” sudah amat popular merebak menjadi bagian dari tradisi anak muda sekarang. Bahkan owner2 toko yang menjual pernak-pernik yang mendukung perayaan ini larut dalam jargon-jargon untuk mempromosikan produknya, tidak peduli apakah mereka islam, ateis atau hanya islam KTP, yang penting barang dagangannya laku dan ekonomi tercukupi.

Sudah jelas diceritakan bahwasannya sejarah dari “Valentine day” tidak sedikitpun mengandung sirah nabawiyah dalam islam. Lalu? Masih kita menutup hati. Masihkah bertanya “ Kan kita melakukannya tidak atas dasar untuk mengenang sejarah tersebut?” 



Rosulullah S.A.W pernah bersabda “ Barang siapa yang meniru suatu kaum maka orang itu termasuk pada kaum tersebut” (HR. Ahmad).

Allah S.W.T berfirman, “ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahuinya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung jawabannya” (Al-Isra’; 36)

Jika kita melihat dari tadabur ayat tersebut, meskipun kita tidak pernah terbesit niatan untuk merayakan hari-hari kasih sayang, paling tidak kita terjatuh dalam perbuatan “ tasyabuh” / meniru dalam hal kekhufuran. Adapun hukumya bisa menyebabkan kekufuran bila diniati meniru dari sisi kekufuranya, dan haram bila diniati meniru tidak dari sisi kekufuranya.


Sahabat Muslim Rahimakumullah, sungguh banyak cerita-cerita bangsa syetan yang memutar balikkan aqidah kita. Jika kita tidak selalu berpegang teguh dalam aqidah dan akhlaq kita maka kita adalah termasuk orang-orang yang zalim terlebih lagi jika telah datang ilmu bagimu.

Patutlah kita mantapkan diri kita untuk meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi kita dalam melangkahkan tujuan kita pada Allah S.W.T, karena keraguan akan membimbing kita dalam perbuatan yang khufur, yang tidak akan membawa kita dalam tempat yang pasti.

Jikalau ungkapan kasih sayang itu hanya diniatkan oleh Allah S.W.T sebagai curahan perasaan saling memiliki dan menghargai tak perlulah Allah menetapkan pada hari-hari tertentu. Karena bagi- Nya kasih sayang sepanjang hisapan udara dengan rasa syukur itulah yang menjadi lambang ketaqwaan dan keimanan kita pada-Nya.

So…. ??? sahabatku sekalian kalo memang kita ngaku yang namanya agama islam, jangan pernah ragu untuk mengungkapkan kasih sayang, cinta, dan rasa persaudaraan terhadap siapapun, tanpa menunggu hari-hari tertentu mari kita ringankan tangan untuk memberi dan saling merangkul, menolong sesama. Jangan sampai kita larut dalam budaya-budaya yang melunturkan aqidah islam. Semoga Bermanfaat.

Oleh: Ahtiysam SIP
 

Salam dan Sapa

# Service :

# The Pretender :

Arsip Kegiatan

Sahabat